SAR MASUK SEKOLAH. Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI Daryatmo (dua kanan) bersama Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy Sanjaya (kanan) meninjau pameran Basarnas usai pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) Daerah Kalbar di Grand Mahkota, Pontianak, Kamis (17/11). Dalam kesempatan tersebut, Daryatmo menyatakan Basarnas telah mencanangkan Gerakan "SAR Goes to School" dari jenjang SD hingga SMA, yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada pelajar tentang karakteristik bencana di Indonesia.
Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya Daryatmo mengatakan bahwa masalah kebencanaan perlu disosialisasikan sejak dini. Materi tentang bencana dan penanggulangannya perlu diajarkan di sekolah-sekolah guna memupuk kesadaran masyarakat.Dalam hal ini, Basarnas banyak memetik pelajaran sekaligus menimba pengalaman dari Jepang. Di negeri itu, tingkat kesadaran masyarakat akan bencana dinilai sudah sangat tinggi. Sebagai contoh adalah ketika terjadi bencana Fukushima. “Kesadaran masyarakatnya sudah tinggi. Tidak banyak ditemukan orang yang teriak-teriak, panik dan lain-lain. Jumlah korban juga minim. Ini jadi pembelajaran yang berharga bagi kita,” katanya di Pontianak, kemarin.
Daryatmo mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang menyusun buku tentang bencana. Buku-buku itu akan disampaikan ke sekolah-sekolah, baik tingkat TK sampai dengan SMA. Dengan demikian diharapkan agar masyarakat dapat mengetahui tentang bencana serta penanggulangannya sejak dini. Kepala Badan SAR Pontianak, Marsudi mengatakan, program ini disebut dengan gerakan SAR Goes to School. Pencanangan gerakan ini akan dilakukan secara nasional di masing-masing provinsi. Beberapa waktu lalu, pencanangan sudah dilakukan di Provinsi Bali.
Khusus untuk di Kalbar, sebagai tahap awal pihaknya memberikan buku tentang SAR kepada sekolah-sekolah mulai SD, SMP dan SMA atau sederajat. "Ini dicanangkan untuk mensosialisasikan tentang bencana, supaya penanganan kebencanaan dapat masuk kurikulum sekolah. Jadi sejak dini siswa sudah paham apa itu SAR, bagaimana menolong diri atau orang lain," ujar Marsudi.
Dengan cara ini, diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya korban jiwa atau luka apabila terjadi musibah. “Sekarang baru tiga eksemplar (buku) yang diberikan. Secara simbolis dulu. Nanti kita akan sosialisasi lagi ke sekolah. Kita akan cetak lagi buku-buku,” katanya. Wakil Gubernur, Christiandy Sanjaya menyambut positif program SAR Goes to School ini. Menurutnya, program tersebut sangat penting agar anak-anak sekolah dapat mengerti tentang kebencanaan.
Untuk optimalisasi penanggulangan bencana, menurutnya seluruh potensi SAR yang ada di masyarakat perlu diberdayakan, dibina dan dilatih sehingga siap pakai jika terjadi bencana. Dalam hal ini, pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah di tiap kabupaten/kota dan Forum Komunikasi SAR Daerah (FKSD) dinilai sangat strategis. Di Kalbar, hampir semua kabupaten/kota telah membentuk BPBD. Selain itu, FKSD juga telah terbentuk. Lembaga ini dipandang sangat penting dalam menginventarisasi dan mengkoordinasi potensi-potensi SAR baik di darat maupun di laut dengan melibatkan berbagai stakeholder misalnya pemerintah, TNI, Polri, dunia usaha, ormas, pramuka dan lain-lai
Minggu, 20 November 2011
Ajarkan SAR di Sekolah
Langganan:
Postingan (Atom)